Tari Baris Tunggal


Tari Baris Tunggal mengisahkan seorang pemuda yang gagah berani dengan sifat keprajuritan dan kepahlawanan. Tarian ini penuh dengan irama gerak yang mantap dan tegas wujud sikap seorang prajurit. Tari Baris Tunggal Bali ini mengejawantahkan seorang ksatria muda Bali yang sedang meninjau "daerah kekuasaan" ayahnya yang suatu saat akan dipimpinnya. Penutup kepala berwarna putih, menandakan nilai kesucian dan keluhuran sebagai pemimpin. Tari Baris tunggal,  ternyata tari baris pangalembar kadang juga disebut Tari Baris Solo; disusun koreografinya dan dipentaskan pertama kali sekitar tahun 1932-an;
Tujuan disusunnya tari baris tunggal ini agar tari baris sakral tidak dieksplotasi oleh turis-turis yang mulai berdatangan ke Bali. Jadi, di tahun itu masyarakat Bali telah memulai sebenarnya bagaimana caranya melindungi martabat dan harkat berkesenian dari arus jual-beli yang dimenjiwai tourisme. Waktu itu cara yang dilakukan agar tari-tari sakral tidak dipertunjukan sembarangan maka diciptakan koreografi dari inspirasi dari keberadaan Tari Sakral.

Biasanya tari  tersebut tanpa menggunakan suatu lakonWayan Warna menguraikan/ mengartikan kata baris sama dengan “leret” dan di berikan pula berupa batasan tentang baris,adalah tari tunggal menirukan gerak pahlawan dalam peperangan atau tarian ke agaman yang ditarikan berpasangan dengan membawa alat – alat perang seperti bandrangan, cendekan, dadap, perisai, tombak, tamiang dan di mainkan oleh laki-laki. Tari baris tunggal merupakan tari baris yang sering di pertontonkan.Di maana tarian ini menceritakan tentang seorang prajurit yang gagah perkasa dan berwibawa.oleh karena itu gerak tari Baris Tunggal,sangatlah tegas dan enerjik. Secara visual, tari baris dapat dicirikan dari busana yang digunakan penarinya. Para penari, yang semuanya pria, menggunakan mahkota berbentuk segi tiga dihiasi kulit kerang yang berjajar vertikal di bagian atasnya. Selain itu, tubuh penari dibungkus kostum berwarna-warni yang terlihat longgar, menjuntai ke bawah, dan bertumpu pada bagian pundak. Kostum atau busana ini akan mengembang saat penari melakukan gerakan memutar dengan satu kaki, memberikan efek dramatis dalam koreografi yang dibawakan. 
       Gerak-gerak dalam tari baris menceritakan ketangguhan para prajurit Bali di masa lalu. Kedua pundak penari diangkat hingga hampir setinggi telinga. Kedua lengan yang nyaris selalu pada posisi horizontal dengan gerak yang tegas. Gerak khas lainnya yang ada pada tari baris adalah selendet atau gerak delik mata penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerak ini menggambarkan sifat para prajurit yang senantiasa awas terhadap situasi di sekitarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari Sekar Jepun